Penciptaan Semen Portland
Pada tahun 1824, seorang Inggris bernama
Joseph Aspdin menciptakan semen Portland dengan membakar tanah kapur dan tanah
liat halus di kiln sampai karbon dioksida telah dihapus. Itu bernama
"Portland" semen karena menyerupai batu bangunan berkualitas tinggi
yang ditemukan di Portland, Inggris. Ini secara luas diyakini bahwa Aspdin
adalah yang pertama untuk memanaskan bahan alumina dan silika sampai ke titik
vitrifikasi, sehingga terjadi fusi. Selama vitrifikasi, bahan menjadi seperti
gelas. Aspdin menyempurnakan metodenya dengan hati-hati melalui proporsi batu
kapur dan tanah liat, penghancurannya, dan kemudian membakar campuran ke
klinker, yang kemudian digiling menjadi semen jadi dia mendapatkan patent No.
5022 tahun 1824 (Moore, 2013).
Joseph Aspdin (1778 - 1855) adalah putra
tertua dari Thomas Aspdin, seorang tukang batu Hunslet. Ia masuk dalam Bisnis
ayahnya dan membangun bisnis di Leeds (gambar 1). Tempat mereka berada di
dekat Pack Horse Yard antara Lands Lane dan Briggate. Pada 21 Oktober 1824
Aspdin membuat Paten di Inggris 5022 untuk An Peningkatan dalam Mode
Memproduksi Batu Buatan, di mana ia pertama kali menggunakan istilah
"Semen Portland". Spesifikasinya (bawah) diterbitkan pada tanggal 15
Desember 1824. Tahun berikutnya ia mendirikan pabrik produksi di Wakefield, dan
perusahaannya terus melakukan bisnis dalam abad ke-20.
Gambar 1. Joseph Aspdin (1778-1855
Sumber: (Illingworth, 2012)
J.L. Lambot, 1850 (gambar 2) untuk
pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen atau saat ini dikenal
sebagai ferrocement untuk dipamerkan pada Pameran Dunia Tahun 1855 di Paris
(Hartley & Brookes Associates, 2014). J. Monier, seorang ahli taman dari
Prancis, mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi
tariknya yang digunakan untuk tempat tanamannya, dan Koenen, 1886 menerbitkan
tulisannya tentang teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner, 1906,
mengembangkan plat slab tanpa balok (Kurrer, 2008; Roads and Maritime, 2005).
Dengan kemajuan besar yang terjadi dalam bidang ini terbentuklah German
Committee Reinforce Concrete, Australian Concrete Committee, American Concrete
Institute, dan British Concrete Institute. Di Indonesia sendiri melalui
Departmen Pekerjaan Umum selalui mengikuti perkembangan beton melalui Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan (LPMB). Melalui lembaga ini diterbitkan
peraturan-peraturan standar beton yang biasanya mengadopsi dari peraturan
internasional (code standard international) yang disesuaikan dengan kondisi
bahan dan jenis bangunan di Indonesia.
Gambar 2. kapal kecil dari bahan semen
dibuat J.L. Lambot,1850 untuk dipamerkan pada Pameran Dunia Tahun 1855 di Paris
Sumber: (Escales Maririmes, 2008)
Referensi : http://trisutomo10.blogspot.co.id/2015/01/riwayat-perkembangan-beton.html
Setelah munculnya teknologi penciptaan Semen Portland. Penggunaan beton untuk konstruksi bangunan baik di darat dan di laut terus berkembang. Perkembangan Konstruksi Beton untuk Bangunan dapat dibaca pada tulisan berjudul " Perancangan dan Konstruksi Bangunan Beton"
0 komentar:
Posting Komentar