Our social:

Kamis, 05 November 2015

Penciptaan Semen Portland

Pada tahun 1824, seorang Inggris bernama Joseph Aspdin menciptakan semen Portland dengan membakar tanah kapur dan tanah liat halus di kiln sampai karbon dioksida telah dihapus. Itu bernama "Portland" semen karena menyerupai batu bangunan berkualitas tinggi yang ditemukan di Portland, Inggris. Ini secara luas diyakini bahwa Aspdin adalah yang pertama untuk memanaskan bahan alumina dan silika sampai ke titik vitrifikasi, sehingga terjadi fusi. Selama vitrifikasi, bahan menjadi seperti gelas. Aspdin menyempurnakan metodenya dengan hati-hati melalui proporsi batu kapur dan tanah liat, penghancurannya, dan kemudian membakar campuran ke klinker, yang kemudian digiling menjadi semen jadi dia mendapatkan patent No. 5022 tahun 1824 (Moore, 2013).



Joseph Aspdin (1778 - 1855) adalah putra tertua dari Thomas Aspdin, seorang tukang batu Hunslet. Ia masuk dalam Bisnis ayahnya dan membangun bisnis di Leeds (gambar 1). Tempat mereka berada di dekat Pack Horse Yard antara Lands Lane dan Briggate. Pada 21 Oktober 1824 Aspdin membuat Paten di Inggris 5022 untuk An Peningkatan dalam Mode Memproduksi Batu Buatan, di mana ia pertama kali menggunakan istilah "Semen Portland". Spesifikasinya (bawah) diterbitkan pada tanggal 15 Desember 1824. Tahun berikutnya ia mendirikan pabrik produksi di Wakefield, dan perusahaannya terus melakukan bisnis dalam abad ke-20.
Gambar 1. Joseph Aspdin (1778-1855
Sumber: (Illingworth, 2012)

J.L. Lambot, 1850 (gambar 2) untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen atau saat ini dikenal sebagai ferrocement untuk dipamerkan pada Pameran Dunia Tahun 1855 di Paris (Hartley & Brookes Associates, 2014). J. Monier, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi tariknya yang digunakan untuk tempat tanamannya, dan Koenen, 1886 menerbitkan tulisannya tentang teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner, 1906, mengembangkan plat slab tanpa balok (Kurrer, 2008; Roads and Maritime, 2005). Dengan kemajuan besar yang terjadi dalam bidang ini terbentuklah German Committee Reinforce Concrete, Australian Concrete Committee, American Concrete Institute, dan British Concrete Institute. Di Indonesia sendiri melalui Departmen Pekerjaan Umum selalui mengikuti perkembangan beton melalui Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan (LPMB). Melalui lembaga ini diterbitkan peraturan-peraturan standar beton yang biasanya mengadopsi dari peraturan internasional (code standard international) yang disesuaikan dengan kondisi bahan dan jenis bangunan di Indonesia.

Gambar 2. kapal kecil dari bahan semen dibuat J.L. Lambot,1850 untuk dipamerkan pada Pameran Dunia Tahun 1855 di Paris
Sumber: (Escales Maririmes, 2008)

Referensi : http://trisutomo10.blogspot.co.id/2015/01/riwayat-perkembangan-beton.html

Setelah munculnya teknologi penciptaan Semen Portland. Penggunaan beton untuk konstruksi bangunan baik di darat dan di laut terus berkembang. Perkembangan Konstruksi Beton untuk Bangunan dapat dibaca pada tulisan berjudul " Perancangan dan Konstruksi Bangunan Beton"

0 komentar:

Posting Komentar