Our social:

Sabtu, 07 November 2015

Analisis Bangunan

Sebuah bangunan menarik dan berarsitektur unik yang terletak di tengah kota Bandung yaitu La Grande Appartment terletak di Jalan Merdeka No. 25-29, Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Jalan Merdeka dikenal sebagai salah satu kawasan pusat Pemerintahan di Kota Bandung , sentra bisnis, dekat dengan pusat perbelanjaan, pendidikan, serta wisata. 
Foto 1. La Grande Appartment 
Diambil : 5 November 2015

La Grande Appartment memiliki arsitektur unik berbentuk L , dengan dekorasi bunga semi bintang bersisi 4 di depan bangunan yang terbagi dalam dua kolom. (Lihat foto 1)

Dilihat dari konstruksi luar bangunan. La Grande Appartment tersusun atas beton bertulang untuk kolom bangunannya. Terdapat dinding kamar yang tersusun dari beton untuk bangunan belakang , serta kaca untuk jendela kamar. Bangunan depan tersusun atas kaca semi plastik untuk sisi samping kira dan kanan serta dekor yang terbuat dari komposit keramik dan plastik. Dekorasi  untuk tulisan La Grande yang terdapat tepat di depan bangunan terbuat dari stainless steel. 

Foto 2. Pembangunan La Grande Appartment
Sumber : Google Image

Besarnya ukuran bangunan membuat dan keragaman material konstruksi interior bangunan menjadi salah satu sulitnya analisis proporsi material penyusun bangunan tanpa msuk dan mengamati secara langsung interior penyusun apartment tersebut. Diperkirakan untuk konstruksi permukaan bangunan tersebut tersusun atas 45 % beton, 35% kaca semi plastik, 5 % kaca murni untuk jendela kamar pada bangunan belakang, 2,5 %  keramik semi plastik untuk dekorasi muka bangunan, 0,25 % untuk dekorasi tulisan La Grande di depan bangunan utama, dan 12,25 % material penyusun lain. 
Foto 3. Permukaan bangunan La Grande Appartment
Sumber : Google Image

Dari beberapa material penyusun bangunan tersebut. Berikut akan dijelaskan proses pembuatan 2 material penyusun bangunan, yaitu proses pembuatan beton dan stainless steel.

1. Proses Pembuatan Beton
Beton tersusun atas 3-6 % udara, 10-12 % semen, 14-18 % air, 20-27 % pasir, dan 40-45 % agregat, serta bahan lain yang dapat ditambahkan (admixtures).

Pengolahan beton adalah proses pembuatan beton yang meliputi pencampuran atau pengadukan bahan, pengangkutan adukan beton, penuangan adukan beton, pemadatan adukan beton, perataan permukaan, perawatan beton.

Pencampuran atau Pengadukan bahan
Merupakan proses pencampuran bahan-bahan dasar beton dengan perbandingan tertentu yang terdiri dari semen dan air (pasta), agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil).
Gambar 1. Agregat Halus
Gambar 2. Agregat Kasar
Gambar 3. Semen
Gambar 5. Mild
Gambar 6. Pengadukan dengan tangan
Gambar 7. Pengadukan dengan Mesin
Pengangkutan adukan beton
  1. Adukan beton harus segera diangkut ke tempat penuangan sebelum semen berhidrasi (bereaksi dengan air)
  2. Selama pengangkutan dijaga supaya tidak terjadi segregasi
  3. Alat pengangkut adukan misalnya : ember, gerobak dorong, truk aduk beton, ban berjalan, pompa.
  4. Bila jarak cukup jauh dilakukan dengan truk aduk beton (truk molen)
  5. Pengangkutan dengan pompa bila tempat penuangan cukup tinggi
  6. Pengangkutan dengan crane sering digunakan pada gedung bertingkat banyak
 Gambar 8. Pengangkutan Adukan Beton dengan Pompa
Sumber Proses Pembuatan Beton :  http://www.ilmutekniksipil.com/struktur-beton/pengolahan-beton

2. Stanless Steel
Stainless Steel merupakan baja tahan karat. Berikut dijelaskan tentang proses pembuatan baja yang dapat menghasilkan baja tahan karat.
PROSES MEMBUAT STAINLESS STEEL
Stainless steel atau baja paduan. Kandungan Kromium membuat logam non-korosif dan mengkilap. Logam anti karat dan logam bebas noda ini digunakan secara luas dalam industri penerbangan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita melalui penggunaannya dalam alat-alat makan dan barang rumah tangga lainnya.

Baja stainless metallurgically didefinisikan sebagai paduan dengan kromium 11%. Logam ini populer digunakan di peralatan rumah tangga dan industri, karena tidak menimbulkan korosi, karat noda atau semudah baja biasa. Paduan ini juga disebut sebagai CRES atau baja tahan korosi, terutama ketika paduan tidak dinilai. Nilai yang berbeda dari baja stainless mempunyai jumlah yang berbeda dari Kromium untuk menghasilkan film yang diinginkan Kromium oksida. Ini adalah reaksi kimia antara Kromium dan Oksigen atmosfer yang mencegah korosi permukaan, dan sepanjang struktur internal.

Stainless steel terbuat dari bijih besi, silikon, krom, karbon, nikel, mangan dan nitrogen. Pembuatan baja stainless terdiri dari serangkaian proses. Bahan baku yang pertama mencair dalam tungku listrik . Mereka dikenakan setidaknya 12 jam panas intens. Selanjutnya campuran dilemparkan ke balik lempeng mekar atau billet, sebelum mengambil suatu bentuk semi-padat. Bentuk awal dari baja ini kemudian diproses melalui 'membentuk' operasi yang mencakup hot-rolling ke bar, kabel, lembaran dan lempengan. Dari sini, baja dikenakan anil. Sehingga logam ini dirawat karena tekanan internal dan sepatutnya melunak dan diperkuat. Segmen dari stainless steel pengolahan juga disebut sebagai  'pengerasan usia'. Hal ini membutuhkan pemantauan hati-hati dan pemanas suhu dan waktu pendinginan. Suhu lebih tinggi mempengaruhi sifat logam, sedangkan suhu yang lebih rendah menghasilkan kekuatan tinggi dan ketangguhan patah rendah, sedangkan suhu tinggi menghasilkan kekuatan yang lebih rendah, tetapi bahan yang lebih keras. Perlakuan panas yang terlibat dalam pembuatan stainless steel tergantung pada jenis dan grade baja yang ingin dihasilkan. Annealing atau perlakuan panas mengarah ke pengembangan skala. Skala dapat dihapus melalui beberapa proses seperti:
• Acar atau penggunaan mandi asam Nitrat-hydrofluoric.
• Elektro-membersihkan atau penerapan arus listrik, menggunakan asam Fosfat dan katoda.
De-scaling material diperkenalkan ke dalam proses produksi pada waktu yang berbeda, tergantung pada jenis baja yang dihasilkan. Sementara bentuk bar dan kawat harus diperlakukan dengan tambahan rolling panas, penempaan dan mengekstrusi, lembar dan bentuk strip melalui proses anil setelah pencapaian panas. 



Video Proses Pembuatan Stainless Steel

Cuting operasi, dalam pembuatan stainless steel, sangat penting untuk memperoleh bentuk yang diinginkan dan ukuran produk akhir. Teknik memotong melibatkan penggunaan pisau guillotine dan bilah baja kecepatan tinggi untuk blanking (meninju keluar bentuk oleh shearing) dan menggigit (memotong serangkaian lubang tumpang tindih). Stainless steel juga dipotong melalui pemotongan api, sebuah proses yang melibatkan penggunaan api yang dihasilkan oleh Oksigen, Propana dan bubuk besi. Jet pemotong plasma metode menggunakan kolom gas terionisasi mencair dan memotong logam. Permukaan selesai, langkah terakhir dalam pembuatan stainless steel, sangat penting untuk mendapatkan permukaan halus dan reflektif . 

Tahap terakhir menawarkan produk ketahanan korosi yang diinginkan dan mendapatkan logam siap untuk langkah lebih lanjut dalam industri manufaktur yang spesifik, sesuai kebutuhan. Pembuatan produk akhir lebih lanjut dibentuk melalui panas-rolling, menekan, penempaan dan ekstrusi. Materi tersebut kemudian bergabung melalui pengelasan (fusi dan resistensi) dan diberi bentuk yang diinginkan. Dalam proses pengendalian kualitas dimonitor seluruh pembuatan dan pabrikasi baja stainless. Materi terus diperiksa untuk mendapatkan sifat mekanik yang optimal, agar barang yang dibuatdari stainless steel dapat tahan lama.

Sumber proses Pembuatan Stainless Steel : http://persaudaraansejati.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-stainless-steel-atau-baja.html



0 komentar:

Posting Komentar